Beberapa bulan yang lalu netizen sempat dihebohkan tentang foto-foto yang menampakkan kulit berlubang. Hal ini tentunya membuat kita merasa ngeri. Para netizen biasa menyebutnya dengan Trypophobia. Mungkin bagi anda yang belum mengetahui apa arti Trypophobia, menganggap penyakit ini sebagai penyakit kulit langka dan mematikan.
Namun, anda jangan berpikiran yang aneh aneh dulu ya! Disini, Kebudayaan Indonesia akan membahas apa arti Trypophobia sesungguhnya sehingga anda tidak salah paham dalam mengartikannya.
Trypophobia merupakan salah satu jenis dari penyakit phobia, hanya saja disini akan membahas satu jenis phobia yang saja yang baru saja menjadi bahan perbincangan. Trypophobia adalah salah satu jenis ketakutan akan tekstur yang berlubang. Mereka biasanya takut melihat rumah lebah, putik bunga, terumbu karang, sarang semut atau spon yang memiliki tekstur pori-pori berlubang yang cukup besar.
Kali ini, Kebudayaan Indonesia akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi Trypophobia. Berikut solusi yang bisa kami jabarkan untuk mengatasi Trypophobia.
1. Hipnoterapi
Terapi ini hanya dapat dilakukan oleh terapis. Anda bisa berkonsultasi dan mencari solusinya dengan para terapis yang biasa mengalami kasus seperti ini. Biasanya, terapis memberikan cara kepada penderita dengan metode suggesti.
Suggesti tersebut diberikan agar terbiasa melihat permukaan yang berlubang-lubang. Dengan cara seperti itu biasanya ketakutan penderita akan berkurang dengan sendirinya. Terapi ini biasa dilakukan saat penderita di dalam alam bawah sadar.
2. Penyembuhan Sistematis
Proses penyembuhan sistematis biasa disebut dengan desentiasi sistematis dalam penyembuhan fobia. Cara ini biasa dilakukan dengan membuat suasana lebih rileks supaya penderita supaya dapat membayangkan susana yang indah. Penderita biasanya ditampakkan gambar-gambar permukaan berlubang pada kulit manusia agar ketakutannya berangsur-angsur hilang.
Selanjutya dapat dilakukan dengan Abreaksi yang dijalankan dalam pendekatan tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperlihatkan gambar berlubang dalam jarak jauh dalam si penderita. Jika penderita sudah mulai terlihat berani, terapis dapat memperlihatkan dari jarak dekat. Jika penderita tiba-tiba tidak takut lagi maka bisa dikatakan bahwa penderita bisa sembuh.
3. Terapi Reframing
Tips untuk menghilangkan rasa takut akan permukaan yang berlubang ini yaitu dengan cara membayangkan masa lalu. Ia dapat menceritakan semua hal yang ia alami pada sang terapis.
Terapis akan menanyakan bagaimana awal penderita mengalami fobia sehingga penderita akan menceritakan masa lalunya. Biasanya dengan mengingat masa lalu, penderita akan merasa malu sendiri dengan sesuatu yang ia alami.
4. Terapi Seft
Terapi seft merupakan bagian dari metode hipnoterapi. Tujuan adalah sama yaitu memberikan suggesti positif kepada si penderita Trypophobia. Kesimpulannya, terapi untuk mengobati penyakit ini dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama ialah terapi kognitif dan juga terapi perilaku.
Terapi kognitif ditujukan untuk mengubah konsep pola pikir penderita agar penderita mampu mengendalikan emosi dan perasaan sehingga dapat memisahkan antara kehidupan nyata dan tidak. Selanjutnya, dengan cara terapi tindakan perilaku. Terapi ini bertujuan agar penderita dapat mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan. Dua terapi ini dipercaya dapat menyembuhkan penderita jika penderita benar-benar punya niatan ingin sembuh.
Nah, sudah tahu kan bahwa Trypophobia bukanlah penyakit kulit yang mematikan dan menular seperti yang digembor-gemborkan di sosial media. Penyakit ini bukanlah nama penyakit kulit melainkan penyakit psikis.
Gambar-gambar kulit berlubang yang sengaja di posting di sosial media memang diperuntukkan untuk penderita Trypophobia agar mereka dapat mengurangi rasa phobianya. Jadi, kulit berlubang itu hanya editan saja bukanlah suatu penyakit baru yang mematikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda. (Chandra WH)