Kamu galau kenapa? Lagi nunggu kiriman dari papa mama? Pertanyaan ini sering terlontar begitu saja khususnya untuk para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di negeri orang. Wajar saja kalau kiriman dari orangtua adalah hal yang paling dibutuhkan oleh mahasiswa.

Tapi, kamu pasti lebih senang apabila kamu bisa bertahan hidup untuk sementara waktu saat kiriman orangtua belum datang. 

Yah, inilah pekerjaan yang bisa kamu lakukan di tengah-tengah padatnya kuliah.

1. Bekerja sebagai penjaga warnet

Di tempat kos kamu pasti tidak jauh-jauh dengan tempat warnet. Jangan cuma berkunjung ke warnet hanya download film dan lagu saja tapi cobalah sekali-kali mengambil pekerjaan part time. Kalau kamu sering-sering ke warnet, si penjaga warnet pasti hafal dengan wajahmu. Nah, gunakan kesempatan itu untuk membangun relasi yang bagus dengan si mas-mas atau mbak-mbak penjaga warnet (jangan modus loh ya!! Hehe). 

Tujuan membangun relasi ini selain menambah teman baru, kamu juga bisa menambah link dengan teman-teman di luar kampus sehingga bisa mendapatkan informasi terbaru khususnya lowongan pekerjaan. Jika di warnet kekurangan karyawan, pastinya si mas atau mbak operator warnet akan menghubungimu. Mayoritas warnet membuka lowongan untuk mahasiswa karena jam kerja warnet 24 jam sehingga karyawan berstatus mahasiswa biasanya di tempatkan pada shift sore atau malam hari kecuali perempuan. Gaji untuk karyawan warnet lumayan sehingga cukup untuk makan sehari-hari.

2. Membuka jasa translation dan pengetikan 

Teman-temanmu banyak yang minta tolong kamu untuk mengetikkan tugasnya atau menerjemahkan abstrak skripsinya dalam Bahasa Inggris? Yah, jangan mau dong kalau gratis! Udah nggak jaman, sekarang sudah zamannya jiwa entepreneur mulai dikembangkan. Manfaatkan kesempatan tersebut untuk membuka jasa translation dan pengetikkan. Tapi, jangan mematok harga terlalu mahal atau terlalu tinggi. Lihatlah kisaran harga jasa pengetikan dan jasa translation di luar, patokklah harga yang sesuai standard atau sesuai kantong mahasiswa jika kamu masih dalam tahap awal membuka usaha.Tapi, kamu mesti perhitungkan pengeluarannya misalkan: biaya kertas, cetak dan listrik. Berikan bonus untuk klien yang sudah berlangganan dengan jasamu. Hal ini untuk menambah nilai baik pada usaha jasamu sehingga bisa memperluas bisnismu melalui komentar baik dari klien.

3. Mengikuti freelance menulis artikel

Kamu suka update status? Atau posting-posting tautan di sosmed orang? Boleh saja tetapi alangkah lebih baik kalau kita gunakan waktu tersebut untuk menulis sesuatu yang bermanfaat. Contohnya saja mengikuti proyek menulis artikel online yang tersedia di website-website content. Ada beberapa website content yang biasa membuka kesempatan penulis pemula untuk menulis artikel sebagai pekerjaan freelance contohnya: freelancer.com ; www.kebudayaanindonesia.com ; www.igaligo.com; www.mjeducation.com, dan re media service yang menyediakan para penulis pemula bisa berkesempatan memosting tulisannya.

Mending eksis tulisan kita daripada eksis sama selfie  nggak jelas. Selain menambah pengetahuan dari kemampuan menulis, kamu juga mendapatkan honor yang lumayan. Hal terpenting saat menulis adalah tidak plagiat. Jika kamu ingin menulis dari sumber lain, kamu bisa mencantumkan sumbernya.

4. Membuka les privat 

Kamu kuliah di bidang pendidikan? Atau di bidang murni studi non pendidikan? Kamu bisa buka jasa kursus privat untuk anak-anak. Rata-rata membuka kursus jasa privat adalah Rp 25.000 per pertemuan berdasarkan biaya hidup di daerah Malang, Jawa Timur. Kamu bisa menyesuaikan tarif kursus sesuai dengan kebutuhan hidup di tempat yang kamu tinggali.  Jika ada anak-anak yang sering memakai jasamu sebagai guru privat, maka pendapatan yang kamu hasilkan cukup banyak. Tinggal dikalikan saja per pertemuan dalam satu bulan. 

Jadi, jangan bingung saat kiriman dari orangtua belum datang. Untuk sementara waktu kamu bisa melakukan hal-hal tersebut di luar kampus yang tidak mengganggu kuliahmu. Kamu bisa mencoba kegiatan berdasarkan informasi tentang pekerjaan yang bisa kamu lakukan di tengah-tengah kuliah. (Chandra Widy H)