Jorge Lorenzo sebagai juara bertahan MotoGP musim 2015 kembali membuka musim 2016 dengan manis. Lorenzo kembali naik podium satu yang diiringi Andrea Dovizioso pada podium dua dan Marquez di podium tiga. Pertandingan perdana yang digelar di sirkuit Losail Qatar, Senin (21/3/2016) jadi pertandingan yang ditunggu-tunggu penggemar MotoGP.
Lorenzo start paling depan ketika membuka laga di MotoGp Qatar. Di lap pertama, Lorenzo masih memimpin di depan dan kemudian disalip oleh duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone di lap kedua. Lorenzo berhasil membalikkan keadaan yang kemudian memimpin sampai pertandingan berakhir.
Rekan satu timnya di Yamaha Movistar, Valentino Rossi hanya mampu berada di posisi keempat sampai pertandingan selesai. Valentino Rossi yang diunggulkan di awal laga belum memperlihatkan kemampuan maksimalnya di GP Qatar. Rossi yang memulai start dari posisi lima tidak dapat naik podium di malam hari itu.
Balapan yang kompetitif sejak awal balapan membuat para pembalap harus mencari celah untuk melewati pembalap lain di depan. Pertandingan menarik sempat diperlihatkan oleh Duo Ducati di awal start yang dapat melewati Lorenzo dan membawa tim Ducati unggul di lap kedua. Tim Ducati memang diakui jago di track lurus dan hebat di start. Hal itu terbukti pada pertandingan pembuka.
Sampai akhir pertandingan, tiga tim terpaksa harus berbagi podium sebab tidak ada dua pembalap yang berasal dari satu tim naik ke podium. Terbukti podium ditempati oleh tiga tim yang berbeda. Podium satu ditempati oleh juara bertahan Jorge Lorenzo dari Tim Yamaha Movistar, podium dua ditempati Andrea Dovizioso dari Tim Ducati, dan podium tiga oleh Marc Marquez jagoan Honda. Akan tetapi, hal menarik lain ialah duo Spanyol masih mendominasi podium, yaitu Jorge Lorenzo dan Marc Marquez yang merupakan pembalab asal Spanyol. Hanya podium dua yang ditempati pembalab asal Italia, Andrea Dovizioso. Jika Iannone tidak terjatuh di lap keenam tentu hasil ini akan berbeda.
Duo Spanyol tersebut sempat jadi perbincangan ketika penutupan MotoGP musim 2015 silam. Beberapa penggemar dan media mengatakan ada aroma kerjasama yang dibangun Marc Marquez untuk mengantarkan Jorge Lorenzo jadi Juara MotoGP 2015. Marc Marquez dinilai mengawal dan menjaga posisi Jorge Lorenzo agar jadi Juara di musim 2015. Aroma tersebut tercium ketika Marc Marquez tidak terlihat agresif untuk memimpin balapan. Padahal, banyak yang menilai bahwa Marc Marquez dapat memimpin balapan dilihat dari kecepatan motor yang ditungganginya. Akan tetapi, di seri penutup itu, Marc Marquez seakan-akan terlihat lebih mengawal Jorge Lorenzo untuk jadi juara.
Hal ini dikaitkan dengan insiden terjatuhnya Marc Marquez di sirkuit Sepang Malaysia, 25 Oktober 2015. Jatuhnya Marc Marquez disinyalir oleh ulah Rossi yang menendang motor Marquez. Meski insiden tersebut penuh pro dan kontra tetapi akhirnya Rossi mendapatkan hukuman penalti dari Race Direction MotoGP, yaitu Rossi harus memulai balapan di posisi buncit di saat itu.
Di lain pihak, pembalap Ducati Iannone mengawali MotoGP musim 2016 dengan buruk. Iannone terpaksa harus berhenti balapan setelah motornya tergelincir keluar sirkuit pada lap keenam. Hal serupa juga dialaminya ketika penutupan MotoGP 2015 di Valencia. Maniac Joe, sapaan lain Iannone, terpaksa mengakhiri race secara premature. Hasil ini tentu jadi catatan buruk Iannone karena dia mengakhiri dan memulai musim dengan harus terjatuh di sirkuit.
Hal ini sangat disayangkan karena di awal balapan di sikuit Losail Qatar, Iannone sempat berada di posisi depan saling kejar-kejaran dengan rekan satu timnya, Andrea Dovizioso. Iannone memang pembalap yang punya ambisi tinggi, agresif, dan kompetitif. Hal tersebut terlihat dari cara dia tetap bersaing untuk jadi tercepat dan terdepan meski dengan rekan satu timnya. Hal itu harus dibayar mahal ketika dia hendak memaksa motornya untuk lebih cepat mendekati Andrea Dovizioso, tetapi di lap keenam tersebut dia harus berhenti dan membiarkan Andrea Dovizioso melaju. (Teguh)