Salah satu makna dari sekian banyak makna pernikahan adalah pernikahan bukan hanya seedar pemilihan yang bersifat individu namun juga tanggung jawab sosial (Masyarakat). Yang dimaksud disini adalah dengan adanya pernikahan maka terbentuk sebuah keluarga yang menghasilkan keturunan-keturunan yang shalih / shalihah. Hal ini membuat sebuah umat menjadi lebih kuat dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju.
Pernikahan juga merupakan salah satu bentuk cara untuk melestarikan keseimbangan jumlah manusia di bumi ini. Tanpa adanya pernikahan, maka manusia akan hilang / habis.
Makna lain dari menikah adalah menyatukan dua insan yang berbeda latar belakang, berbeda didikan dari kecil, berbeda pola pikir, dan masih banyak perbedaan-perbedaan lain yang dengan jembatan yang bernama pengertian, perbedaan-perbedaan itu malah menjadi sebuah harmonisasi dalam menjalani kehidupan.
Manfaat menikah
Salah satu manfaat menikah adalah menjaga kemaluan, menahan pandangan dan menjaga akhlak. Sebagaimana kita tahu bahwa di jaman yang semakin maju ini, semakin mudahnya informasi di dapatkan, termasuk informasi yang mengandung konten yang menimbulkan syahwat.
Cara paling indah dan halal untuk menyalurkan syahwat dan bertanggung jawab adalah dengan menikah. Karena ketika dua orang sudah memutuskan untuk menikah, mereka sama saja berani bertanggung jawab untuk hanya menyerahkan segala jiwa dan raga kepada pasangan nya.
Beberapa persepsi dan pandangan yang salah tentang pernikahan
Pernikahan adalah suatu momen indah dan di tunggu-tunggu oleh semua pasangan. Menikah adalah bersatunya dua insan yang saling mencintai dan ingin menghabiskan hidup bersama. Namun, makna pernikahan yang begitu indah dan sucinya bisa dirusak dengan persepsi-persepsi dan niat yang salah dari salah satu pihak, sebagai berikut :
Laki-laki memandang wanita hanya sebagai “wadah” anak
Laki-laki yang seperti ini akan menjalankan pernikahan hanya agar ia memiliki keturunan yang bisa ia banggakan kepada semua orang bahwa ia adalah laki-laki normal dan bertanggung jawab.
Laki-laki menganggap wanita hanya sebagai pemuas syahwat
Laki-laki yang seperti ketika melihat wanita yang ada dipikiran nya adalah tempat memuaskan syahwatnya. Laki-laki seperti ini menjakani pernikahan hanya untuk melampiaskan syahwat dan ketika kemolekan dan keindahan tubuh sang wanita sudah hilang, maka hilang pula keinginan sang laki-laki untuk menghabiskan hidup dengan wanitanya. Nauzubilah mindzalik
Wanita memandang laki-laki hanya sebagai “bank” berjalan
Wanita yang seperti ini hanya mau menjalani pernikahan dengan seorang laki-laki yang hartanya banyak. Namun ia lupa bahwasanya kehidupan tidak selalu ada diatas, ada kalanya kita diuji dan berada di bawah. Ketika sang suami sedang terpuruk, ia tidak mau menemani.
Wanita memandang laki-laki hanya sebagai bahan suruhan
Mungkin kita sering mendengar istilah suami suami takut istri, yaitu suami yang selalu menuruti apa kemauan istri sekalipun tidak masuk diakal. Istri yang seperti ini akan menjalani pernikahan dengan dirinya yang menjadi dominan dan selalu memegang komando atas suaminya.
Sesungguhnya pernikahan adalah sesuatu yang indah, kado dari Allah SWT bagi kita yang ingin menjaga keutuhan cinta kepada sesama manusia. Karena itu, periksa lagi niat kita ketika memutuskan untuk menikah. Apakah pernikahan yang kita inginkan adalah pernikahan yang sudah sesuai dengan syariat Allah SWT.